Biasanyapembatik sebelum menuangkan lilin dalam canting kedalam kain kadang pembatik mengetes dahulu lancar atau tidak ujung cantingnya, fungsi dari kain koran untuk mencoba atau mengetes aliran lilin.Untung pengujian kadang pembatik juga dengan cara meniup ujung paruh canting. 17. BESI KECIL DAN BASKOM Terdapat empat jenis batik yang diproduksi oleh UMKM Batik di Kecamatan Pandak yaitu batik tulis, batik lukis, batik cap, dan batik kombinasi batik tulis dan batik cap. Teknik pembuatan batik tulis dan lukis hampir sama, yang membedakan adalah pola gambarnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai alat dan bahan serta tahapan pembuatan batik menurut jenisnya a. Batik Tulis dan Batik Lukis 1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah batik tulis dan batik lukis diantaranya a Canting, digunakan sebagai alat tulis lilin untuk menutupi pola dan motif batik. b Pensil pola, alat ini digunakan untuk menggambar pola atau motif dasar yang diinginkan pada kain mori. c Kain mori, merupakan kain utama dalam pembuatan batik. Saat ini, kain mori dapat digantikan dengan kain katun maupun kain sutra. Pemilihan kain disesuaikan dengan kebutuhan atau pesanan. d Lilin malam, digunakan untuk menutup pola tertentu agar tidak terkena warna dalam proses pewarnaan. e Soda abu, berfungsi untuk mengunci warna pada batik agar tidak mudah luntur. f Wajan dan Kompor, wajan digunakan untuk menampung lilin ketika dicairkan, sedangkan kompor berfungsi untuk memanaskan lilin padat agar berubah menjadi lilin cair. Wajan dan kompor yang digunakan biasanya berukuran kecil. g Bahan pewarna kain, seperti namanya, bahan ini digunakan untuk mewarnai kain agar motif yang sudah dibuat dapat terlihat dengan jelas. h Gawangan, merupakan tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik. Alat ini terbuat dari kayu atau bambu. 2 Tahap Pembuatan a Menyiapkan kain mori, kemudian membuat motif diatas kain tersebut dengan menggunakan pensil pola. b Melukis pola dengan lilin malam menggunakan canting, tahap ini dilakukan untuk menutupi pola agar dalam tahap pewarnaan bagian yang ditutupi tidak terkena pewarna. Pada tahap ini, kain yang akan diberi lilin diletakkan di gawangan. c Menyelupkan kain yang telah diberi lilin ke dalam pewarna. d Mengeringkan kain yang telah diberi pewarna dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari. e Merendam kain yang telah dijemur guna menghilangkan lilin malam yang melekat pada kain dengan air panas Setelah lilin malam hilang, kain dijemur kembali. f Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama. Proses membuka dan menutup lilin ini dapat dilakukan berulang kali sesuai jumlah warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. g Mengerik lilin dengan pisau, kemudian merebus kain yang telah berubah warna atau biasa dikenal dengan istilah ā€œPelorodanā€. Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan lapisan lilin. Pada umumnya air yang digunakan untuk merebus kain yang terakhir kali, diberi soda abu guna mengunci warna yang menempel pada kain, sehingga motif batik tidak mudah luntur. h Mencuci kain batik dan mengeringkannya dengan cara menjemur di bawah sinar matahari. b. Batik Cap 1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah batik cap diantaranya a Meja, terbuat dari kayu yang berfungsi untuk melakukan pengecapan batik. b Kasur bantalan, terbuat dari kapas yang dibungkus dengan kain, berfungsi sebagai lapisan bantalan kain mori yang akan dicap. c Taplak, terbuat dari kain katun yang berfungsi sebagai lapisan bantalan. d Wajan dan Kompor, wajan digunakan untuk menampung lilin ketika dicairkan, sedangkan kompor berfungsi untuk memanaskan lilin padat agar berubah menjadi lilin cair. Wajan dan kompor yang digunakan biasanya berukuran kecil. e Alat cap, alat ini digunakan untuk memberikan motif batik pada kain. Motif batik sudah tertera permanen pada alat cap, sehingga pembatik tidak perlu mencanting lagi. f Kain mori, merupakan kain utama dalam pembuatan batik. Saat ini, kain mori dapat digantikan dengan kain katun maupun kain sutra. Pemilihan kain disesuaikan dengan kebutuhan atau pesanan. g Lilin malam, digunakan untuk menutup pola tertentu agar tidak terkena warna dalam proses pewarnaan. h Soda abu, berfungsi untuk mengunci warna pada batik agar tidak mudah luntur. i Kain kecil, kain ini dimasukkan ke dalam wajan yang berfungsi untuk menyaring cairan lilin malam agar tidak ada kotoran dari lilin tersebut yang melekat pada cetakan batik cap. 2 Tahap Pembuatan a Meletakkan kain katun di atas meja yang telah dilapisi bantalan. b Mencelupkan alat cap ke dalam cairan lilin secara merata. c Menempelkan cap pada kain dengan cara ditekan, tahapan ini dilakukan berulang-ulang hingga kain dipenuhi dengan motif pada alat cap. d Memasukkan kain yang sudah diberi motif ke dalam cairan pewarrna. e Merebus kain batik tersebut agar sisa-sisa lilin malam yang melekat hilang. f Mencuci kain batik yang sudah jadi dan menjemurnya di bawah sinar matahari. c. Batik Kombinasi Tulis dan Cap Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik kombinasi merupakan perpaduan alat dan bahan yang digunakan pada proses membuat batik cap dan batik tulis atau lukis. Adapun tahapan dalam membuat batik kombinasi yaitu 1 Memberi motif pada kain menggunakan alat cap. 2 Menutupi pola dari batik cap dengan lilin malam menggunakan canting. Tahapan ini dilakukan agar pada saat pewarnaan, bagian yang ditutup lilin tidak terkena pewarna. Selain itu, pencantingan juga dapat dilakukan untuk menambah motif-motif yang tidak ada pada alat cap. 3 Menyelupkan kain yang telah diberi lilin ke dalam pewarna. 4 Mengeringkan kain yang telah diberi pewarna dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari. 5 Merendam kain yang telah dijemur guna menghilangkan lilin malam yang melekat pada kain dengan air panas Setelah lilin malam hilang, kain dijemur kembali. 6 Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama. Proses membuka dan menutup lilin ini dapat dilakukan berulang kali sesuai jumlah warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 7 Mengerik lilin dengan pisau, kemudian merebus kain yang telah berubah warna atau biasa dikenal dengan istilah ā€œPelorodanā€. Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan lapisan lilin. Pada umumnya air yang digunakan untuk merebus kain yang terakhir kali, diberi soda abu guna mengunci warna yang menempel pada kain, sehingga motif batik tidak mudah luntur. 8 Mencuci kain batik dan mengeringkannya dengan cara menjemur di bawah sinar matahari. Pensilbiasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan,dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran – Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran efektif, efisien dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Keterampilan Membuka Pelajaran Sering kali orang salah mengartikan bahwa kegiatan-kegiatan rutin seperti menertibkan siswa, mengisi presensi, memberi pengumuman, mengumpulkan tugas atau bahkan mengucapkan salam pembuka dan al-fatihah atau basmalah, dianggap sebagai kegiatan membuka pelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut memang perlu dilakukan guru dan ikut menciptakan suasana kelas, namun tidak termasuk dalam keterampilan membuka pelajaran. Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana siap mental’ dan .menimbulkan perhatian’ siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap awal pelajaran tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran atau setiap kali ke hal atau topik baru. Misalnya dari penggal pengertian sholat beralih ke penggal syarat dan rukun sholat dan seterusnya. Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah Menarik perhatian siswa Memotivasi siswa Memberi acuan/struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja dan pembagian waktu Mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru Menanggapi situasi kelas Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa, guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga, surat kabar atau gambar-gambar, guru dapat menceritakan kejadian aktual, guru dapat memberi contoh atau perbandingan yang menarik. Tetapi hendaknya diperhatikan semua cara itu harus relevan dengan isi dan indikator kompetensi hasil belajar yang akan dipelajari siswa. Guru yang memiliki improvisasi seni atau cerita lucu yang relevan akan dapat menarik perhatian dan memotivasi belajar siswa, namun cerita lucu pada awal pelajaran yang tidak relevan dengan materi pelajaran serta dibuat-buat hanya menarik siswa sesaat. Dalam usaha mengaitkan antara pelajaran baru dengan materi yang sudah dikuasai siswa, guru hendaknya mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan mata rantai penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki oleh siswa untuk digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-hal baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa. Dalam membuka pelajaran guru dapat mempergunakan lebih dari satu cara sekaligus. Keterampilan Menutup Pelajaran Yang dimaksud dengan menutup pelajaran bukanlah mengucap salam penutup dan membaca hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan pembelajaran, karena kegiatan-kegiatan tersebut sudah seharusnya dilakukan setiap mengakhiri suatu kegiatan. Akan tetapi yang dimaksud dengan keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, ingin mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya. Dari penelitian yang telah diadakan ternyata bahwa kemajuan hasil belajar siswa meningkat paling besar jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang telah dipelajari. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga dilakukan bukan hanya pada setiap akhir pelajaran, tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan selama satu pelajaran. Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk menutup pelajaran antara lain Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran Memberikan dorongan psikologis dan atau sosial kepada siswa Memberikan petunjuk unutk pelajaran/topik berikutnya Mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru selesai dipelajari Referensi Keterampilan Dasar Mengajar, Dr. H. Nur Ali, M. Pd., dkk Thanks for reading Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Penjelasan Terlengkap

KeterampilanMembuka dan Menutup Pelajaran Kegiatan membuka pembelajaran didefinisikan sebagai alat atau proses yang memasukkan peserta didik ke dalam keadaan penuh perhatian dan belajar (Brown, 1991:98). Dengan demikian secara teknis, kegiatan membuka pembelaiaran Penguatan hendaknya disesuaikan dengan tingkat

Lanjut ke konten Ilustrasi gambar Pelapisan lilin merupakan salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan dan melindungi produk segar dari kerusakan dan pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan seperti mikroba. Selain itu pelilinan juga bertujuan untuk menutupi luka atau goresan kecil pada permukaan buah dan sayuran. Lilin adalah pelapis yang digunakan untuk menggantikan lilin alami pada kulit buah yang hilang akibat pencucian. Pelilinan dapat digunakan untuk mengurangi kehilangan air dan menutup luka Kader 1992. Wrasiati et al. 2001 melaporkan bahwa pelapisan lilin dengan konsentrasi 10% pada permukaan kulit buah salak Bali memberikan hasil yang terbaik dan dapat memperpanjang umur simpan buah salak yang semula 7 hari menjadi 12 hari, serta dapat mempertahankan kualitas buah salak. Mekanisme pelapisan lilin adalah menutupi pori-pori buah dan sayuran yang sangat banyak. Dengan pelapisan lilin diharapkan pori-pori dari buah-buahan dan sayuran dapat ditutup sebanyak 50%, sehingga dapat mengurangi kehilangan air, memperlambat proses fisiologis, dan mengurangi keaktifan enzim-enzim pernafasan Setiasih 1999. Pembuatan emulsi lilin tidak diperkenankan menggunakan air sadah, karena garam-garam yang terkandung di dalam air sadah tersebut dapat merusak emulsi lilin Pantastico et al. 1986. Emulsi-emulsi lilin dalam air lebih aman digunakan daripada pelarut-pelarut lilin yang mudah terbakar. Untuk membuat satu liter emulsi lilin larutan dibuat dengan campuran 100 g lilin ditambahkan 20 ml asam oleat, 40 ml trietanolamin dan akuades sampai volumenya menjadi 1000 mL. Dengan cara ini diperoleh konsentrasi lilin 10% Wrasiati et al. 2001. Pelilinan biasanya dikombinasikan dengan bahan kimia pemberantas bakteri dan cendawan. Fungisida digunakan untuk menghindari kerusakan oleh cendawan pada bahan organik. Fungisida dapat diberikan bersamaan dengan pelapisan lilin yaitu mencelupkan buah-buahan atau sayuran ke dalam larutan fungisida, kemudian dicelupkan dalam emulsi lilin atau jika fungisida yang digunakan tidak merusak lilin, komoditas dapat langsung dicelupkan ke dalam emulsi lilin yang telah dicampur dengan fungisida Roosmani dan Syaifullah 1991. Navigasi pos

Kalaukain sudha bersih dari lilin dan sudah kering, selanjutnya kamu dapat melakukan proses membatik lagi dengan menggunakan lilin. Tujuannya untuk mempertahankan warna pada pewarnaan pertama dan kedua. Proses melelehkan atau membuka dan menutup lilin bisa dilakukan berulang kali, tergantung seberapa banyak warna yang ada di kain batik nantinya.
Metodebilik dingin digunakan dengan logam yang memiliki titik leleh tinggi seperti paduan aluminium, kuningan, atau tembaga. Die casting dengan bilik panas terbatas pada logam yang tidak akan larut saat dipanaskan seperti paduan seng, timbal, dan magnesium. Proses die casting efisien, ekonomis yang menawarkan berbagai bentuk dan komponen.
Mopok adalah tahapan dalam menutup bagian yang dicolet dengan lilin malam, yang juga diiringi dengan proses nembok atau menutup dasar kain yang tidak diwarnai. Ngelir, adalah tahap dimana proses pewarnaan dilakukan secara menyeluruh pada kain. Nglorod, adalah tahap pertama dalam meluruhkan warna lilin malam ke dalam air yang mendidih. . 407 198 159 210 193 268 245 443

proses membuka dan menutup lilin disesuaikan dengan